Sunda Dina wayang golek ngabogaan unsur pagelaran wayang, pek hide - Indonesia: Dalam wayang memiliki unsur pertunjukan wayang, bungkus hita Terjemahan dari Bahasa Sunda ke Indonesia
Ragam Budaya Sunda – Budaya Sunda adalah budaya yang memang berkembang dan menetap di dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal sebagai budaya yang menjunjung tinggi sopan dan santun. Lazimnya, karakteristik dan kepribadian masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang ramah-tamah, murah senyum, lemah dan lembut, periang, serta sangat hormat kepada orang tua. Suku sunda memiliki slogan sekaligus menjadi filosofi hidup masyarakatnya, yaitu Soméah Hade ka Sémah’ berarti ramah, bersikap baik, menjaga, melayani dan menjamu, serta menyenangkan semua orang. Hal itu yang menjadikan bentuk pengaplikasian masyarakatnya pada setiap perilaku dan tindakan interaksi atau komunikasi, baik di lingkungan setempat maupun luar. Ciri khas masyarakat Sunda dalam melakukan interaksi dan komunikasi antarsesama sering kali menggunakan bahasa punten dan mangga. Istilah punten sendiri memiliki arti kerendahan hati, sementara istilah mangga merujuk pada bentuk mempersilakan, penawaran, ajakan, serta permohonan. Tak hanya itu, ada pula budaya Sunda yang cukup diketahui dan dikenal luas oleh masyarakat. Kira-kira apa saja ya? Simak penjelasan di bawah ini, yuk! Macam-Macam Budaya Sunda1. Etos Budaya SundaCageurBageurBenerSingerPinter2. Nilai Budaya Sunda3. Kesenian Budaya Sunda1. Kesenian Sisingaan2. Tarian Tradisional Khas Sunda3. Wayang Golek4. Pakaian Adat Sunda Kebaya5. Alat Musik Tradisional Khas Sunda Angklung dan SulingKategori Ilmu Berkaitan RelationshipArtikel Relationship Macam-Macam Budaya Sunda Berikut penjabaran mengenai macam-macam budaya Sunda, di antaranya. Ilustrasi Budaya Masyarakat Sunda sumber goodnewsIndonesia 1. Etos Budaya Sunda Etos dan watak budaya Sunda telah diterapkan sejak zaman Salakanagara. Dalam bahasa Sunda sendiri, Salakanagara adalah Kerajaan Perak, kerajaan Sunda tertua di Nusantara. Melalui etos dan watak yang telah berlangsung lama itu, masyarakat Sunda menjadi sejahtera dan makmur selama kurang lebih seribu tahun lamanya. Etos dan watak budaya Sunda yang telah diterapkan sejak lama, di antaranya. Cageur Cageur berarti sehat yang mana dalam hal ini ialah sehat, baik secara jasmani maupun rohani, sehat moralnya, sehat pikirannya, sehat dan memiliki pendirian, sehat dalam bertutur, berbahasa, serta bekerja. Dalam menjaga kesehatan pun, tak hanya diterapkan bagi masyarakat Sunda, melainkan diterapkan pula bagi masyarakat di daerah atau kawasan lain yang ada di Indonesia. Bageur Bageur berarti baik yang mana baik antarsesama, andil dalam memberikan bantuan, seperti bantuan dalam moral baik, pikiran, dan materi, tidak pelit pada sesama, tidak tinggi emosional, penolong, ikhlas dalam melaksanakan serta mengamalkannya tidak hanya diucapan saja. Bener Bener berarti benar atau tidak berbohong yang mana dalam hal ini tidak sembarangan dalam melakukan pekerjaan, suatu amanat, lurus dan baik dalam menjalankan agama, melatih dan memimpin dengan baik, serta tak merusak lingkungan alam. Kemudian, dalam menjalankan dan mengamalkan sesuatu yang baik dan benar, perlu diingat bahwa hal atau sesuatu yang baik belum tentu benar. Akan tetapi, apabila keduanya digabungkan, dapat menentukan amalan yang tepat, yakni mengandung poin baik serta benar. Hal ini menunjukkan bahwa etos dan watak bageur dan bener haruslah beriringan. Singer Singer berarti wawas diri, teliti atau cermat dalam bekerja, memprioritaskan orang lain terlebih dahulu sebelum diri sendiri, menghormati pendapat atau gagasan orang lain, penuh dengan rasa kasih sayang, tidak tersinggung dan marah apabila dikritik, akan tetapi menerima dengan lapang dada. Masyarakat Sunda pun menerapkan etos dan watak mawas diri yang mana hal itu diperlukan agar tiap masyarakatnya sadar sehingga tak melakukan sesuatu yang melebihi batas. Pinter Pinter berarti pintar, pandai, atau cerdas. Hal ini berarti mengerti dalam hal ilmu agama hingga ke akar-akarnya, dapat beradaptasi antarsesama, mampu menyelesaikan permasalahan dengan cakap dan bijaksana, serta tak meletakkan kecurigaan pada orang lain. Adapun etos dan watak pandai diperlukan pada tiap pribadi masyarakat Sunda yang mana mereka harus menuntut ilmu dan pengetahuan agar bertambahnya wawasan serta kepandaiannya. Dari ilmu dan pengetahuan itulah dapat diaplikasikan guna membangun masyarakat serta kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Etos budaya Sunda dapat menjadi contoh baik oleh masyarakat di lingkungan lainnya. Melalui etos dan watak yang telah dijabarkan di atas, masyarakat Sunda terbimbing untuk menjadi individu yang sesuai dengan etos serta watak tersebut, meskipun tak dapat sempurna dijalankan dan diterapkan pada pribadi masing-masing masyarakat Sunda. NILAI-NILAI KARAKTER SUNDA Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Sunda di Sekolah Ebook ini sangat menarik sebab berhasil menggambarkan proses pendidikan yang tidak bisa memisahkan diri dari kebudayaan yang majemuk dari masyarakat bangsa Indonesia. Setiap masyarakat atau suku bangsa Indonesia yang majemuk itu memiliki kebudayaan sendiri, memiliki nilai budaya luhur sendiri, dan memiliki keunggulan lokal, serta kearifan lokal sendiri. Setiap masyarakat berusaha mentransmisikan gagasan fundamental yang berkenaan dengan hakikat dunia, pengetahuan, dan nilai. Oleh karena itu, kearifan terhadap budaya lokal adalah proses bagaimana pengetahuan dihasilkan, disimpan, diterapkan, dan diwariskan. 2. Nilai Budaya Sunda Budaya Sunda mempunyai karakteristik dan nilai-nilai tersendiri yang membedakannya dari ragam budaya daerah lain. Umumnya, masyarakat Sunda memang diketahui dan dikenal luas dengan kepribadian yang lembut, religius, dan spiritual. Hal itu tampak selaras dengan pameo silih asih, silih asah, dan silih asuh yang berarti masyarakat Sunda harus memiliki sikap saling mengasihi silih asih, saling memperbaiki dan membenahi diri silih asah, serta saling melindungi atau menjaga pula silih asuh. Tak hanya itu, masyarakat Sunda pun mempunyai nilai-nilai budaya lain, seperti sopan santun, rendah hati antarsesama, hormat pada orang tua, dan saling menyayangi. Kemudian, beberapa masyarakat Sunda juga ada yang masih mempertahankan upacara-upacara adat guna menjaga keseimbangan dalam hal spiritual. Sementara, kegiatan gotong royong diterapkan guna terjaganya keseimbangan sosial dan terjalinnya kebersamaan antar masyarakat Sunda setempat. Nilai saling mengasihi yang diterapkan oleh masyarakat Sunda bisa dikembangkan guna keperluan dan kepentingan masyarakat luas. Setiap orang tentunya perlu untuk saling introspeksi, membenahi, dan memperbaiki diri dengan pendidikan serta membagikan ilmu yang dimilikinya itu. Tak hanya itu, masyarakat Sunda juga harus memiliki sikap saling menjaga dan melindungi kesejahteraan antar masyarakatnya. Dengan demikian, nilai budaya sunda seperti yang sudah dijelaskan menampilkan segi kebersamaan yang erat sebab tak hanya berguna untuk satu orang saja, melainkan pula untuk tujuan bersama. 3. Kesenian Budaya Sunda Masyarakat Sunda tak hanya mempunyai etos dan nilai budaya tersendiri, akan tetapi mereka pun memiliki kesenian budaya Sunda yang bisa dibilang cukup dikenal oleh masyarakat di luar Jawa Barat. Adapun kesenian budaya Sunda yang dimaksud, di antaranya kesenian sisingaan, tarian khas tradisional Sunda, wayang golek, alat musik dan musik tradisional Sunda yang lazimnya diselenggarakan di pertunjukan kesenian. 1. Kesenian Sisingaan Ilustrasi Kesenian Sisingaan sumber Kesenian atau tradisi Sisingaan berakar dari usaha masyarakat di Kabupaten Subang dalam membebaskan tekanan terhadap situasi politik di masa penjajahan, tepatnya di tahun 1812 saat wilayah perkebunan Subang dikuasai dan diduduki secara bergantian antara Belanda dan Inggris. Pada masa itu, bentuk patung singa dalam tradisi Sisingan belumlah sempurna seperti saat ini. Hal itu karena konstruksi kayu yang digunakan masih ringan dari pohon randu dan rangkaian rambut yang terbuat dari daun kaso atau bunga. Kemudian, kerangkanya pun masih ala kadarnya dengan struktur anyaman bambu yang dibalut karung goni. Sisingaan ini memperlihatkan dua hingga empat boneka singa. Untuk permainannya sendiri pun, Sisingaan dimainkan oleh empat orang sebagai pemandu singa, yakni dua orang anak yang menunggangi singa dan beberapa pemuda bertugas untuk mengiringi jalannya rangkaian kegiatan kesenian Sisingaan, tentunya dengan diiringi alat musik tradisional Sunda. Pertunjukan Sisingaan ini mengitari kampung setempat ataupun jalanan kota. Adapun alasan dipilihnya singa sebagai simbol dari kesenian Sisingaan ini, yakni karena sebagai bentuk usaha masyarakat Subang dalam menyindir atau mengkritik bangsa Eropa dengan menjadikan simbol kebesaran negaranya sebagai sebuah permainan rakyat. Dalam pertunjukannya, masyarakat Subang berusaha melimpahkan ekspresi rasa benci lewat simbol atau lambang singa yang dinaiki dan dimainkan oleh anak-anak. Kemudian, para penunggang, yakni anak-anak tersebut menjambak rambut kepala dari singa yang dijunjung oleh bangsa Eropa. Selain diselenggarakan sebagai bentuk perlawanan, tradisi Sisingaan disebut juga sebagai odong-odong’ oleh beberapa masyarakat Subang. Mereka memanfaatkan odong-odong untuk sarana ritual pertanian. Kegiatan dan aktivitas yang dilakukan ialah dengan mengagungkan padi dan leluhurnya melalui kekuatan gaib atau supranatural. Ritual odong-odong tersebut berlangsung dengan cara mengarak sebuah benda yang disamai dengan bentuk hewan tertentu. Seiring berkembangnya zaman, kesenian Sisingan ini beralih menjadi sarana untuk memeriahkan anak-anak yang hendak dikhitan atau disunat agar mereka terhibur. Lalu, anak-anak tersebut diarak mengelilingi kampung atau desa setempat, tepatnya satu hari sebelum dikhitan. Kemudian, mereka dimandikan air kembang yang telah disiapkan oleh dukun rias sebelum akhirnya dijadikan sebagai pengantin sunat. Hingga akhirnya, kesenian Sisingaan ini diikuti oleh kota lain, seperti Garut, Cirebon, dan Sumedang sebagai kesenian memikul binatang tiruan. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Buku Ajar Kebidanan Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Buku Ajar Kebidanan membahas mengenai hubungan individu, keluarga, dan masyarakat serta keragaman masalahnya. Buku ini juga mengulas mengenai sistem teknologi dan sistem religi serta penerapannya dalam masyarakat. Materi dalam bukunya dapat dijadikan sebagai hal pokok bagi para pembelajar bidang kesehatan, khususnya kebidanan. Buku ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan kritis mengenai aspek sosial budaya kesehatan dan diharapkan dapat membantu membangun lulusan lembaga pendidikan kesehatan yang profesional serta berpikiran kritis. 2. Tarian Tradisional Khas Sunda Tari Jaipong sumber pojokseni Sebenarnya, Sunda memang dikenal memiliki ragam seni tari yang sudah berkembang dari zaman dahulu, bahkan di antaranya ada yang sudah tersohor di Nusantara, salah satunya Tari Jaipong. Tari Jaipong adalah tarian tradisional Sunda dengan karakteristik tariannya, yakni semangat, ceria, humoris, erotis, spontan, tetapi tetap sederhana. Tari Jaipong ini diprakarsai oleh Gugum Gumbira dan H. Suanda pada 1976, tepatnya di Karawang. Kesenian tari khas Sunda ini terinspirasi dari berbagai kesenian yang ada, seperti topeng banjet, pencak silat, wayang golek, dan lainnya. Zaman dahulu, instrumen yang digunakan masih sederhana, seperti gong, gendang, krecek, ketuk, dan rebab. Kemudian, tari Jaipong meluas di daerah Jawa Barat dan mendapatkan sambutan hangat dan positif dari masyarakatnya. Hingga akhirnya, tari Jaipong menjadi tari tradisional khas Jawa Barat yang sering digunakan ketika acara resmi, misalnya, sebagai bentuk sambutan untuk tamu dari luar daerah, bahkan luar negeri. Untuk properti yang digunakan pada tiap penampilan tari Jaipong, di antaranya sinjang atau celana panjang, apok atau baju atasan yang dikenakan penari kebaya, dan selendang atau sampur yang umumnya diletakkan di leher penari Jaipong. Selain tari Jaipong, ada pula tarian tradisional khas Sunda lainnya, di antaranya Tari Ketuk Tilu, Tari Topeng, Tari Rampak Gendang, Tari Wayang, Tari Samping, Tari Buyung, dan masih banyak lagi. 3. Wayang Golek Wayang Golek sumber kerisnews Wayang golek, yakni semacam boneka kayu yang dimainkannya oleh seorang dalang bak wayang kulit. Untuk cerita yang dimainkan juga berasal dari cerita rakyat, seperti cerita penyebaran agama Islam oleh Rara Santang dan Walangsungsang, atau bisa pula cerita Ramayana dan Mahabarata. Dalang dalam wayang golek bercerita dengan bahasa Sunda dan diiringi suara gamelan Sunda. Kesenian budaya Sunda yang satu ini, dikenalkan pertama kalinya oleh Sunan Kudus, tepatnya di daerah Kudus yang diketahui atau dikenal dengan Wayang Menak. Kemudian, dipertunjukkan di Cirebon dan dikenal dengan nama Wayang Cepak. Wayang golek memang sudah sangat dikenal oleh masyarakat di Jawa Barat, persebarannya pun mulai dari daerah Cirebon sampai Banten. Hebatnya, Wayang golek telah dikenal hingga ke mancanegara. Dalam budaya Sunda sendiri, wayang golek disebut sebagai Si Cepot. 4. Pakaian Adat Sunda Kebaya Ilustrasi Kebaya Khas Sunda sumber berbol Pakaian tradisional khas Sunda salah satunya, yakni kebaya khas Sunda. Memang, baju kebaya juga dikenakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi pastinya ada perbedaan antara kebaya sudan dan kebaya daerah lainnya. Pakaian tradisional Sunda mempunyai bagian-bagian tersendiri, baik untuk laki-laki maupun perempuannya. Untuk laki-laki, di antaranya terdiri dari baju jas dengan kerah, kain batik atau dodot, celana panjang, kalung, bendo atau penutup kepala, keris, selop sebagai alas kaki, dan jam rantai untuk penghias di jas. Kemudian, untuk perempuan terdiri dari baju kebaya, kain kebat dilepe, selendang karembong, ikat pinggang beubur, kalung, kembang goyang digunakan sebagai penghias sanggul, dan selop. 5. Alat Musik Tradisional Khas Sunda Angklung dan Suling Ilustrasi Angklung dan Suling sumber sakuma1kinu Angklung adalah salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat, terbuat dari bilahan bambu dan dimainkan dengan cara digoyang. Angklung mempunyai berbagai jenis, di antaranya angklung reog, angklung banyuwangi, angklung bali, angklung kanekes, dan lainnya. Angklung tak hanya dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, melainkan telah tersebar ke seluruh pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan ke mancanegara. Luar biasanya, angklung telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. Selain angklung, ada pula alat musik tradisional Jawa Barat yang terkenal, yaitu Suling. Suling adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu Tamiang. Bambu Tamiang merupakan jenis bambu yang tipis karena diameternya juga kecil sehingga tepat untuk dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan suling. Adapun skala nada pada alat musik tradisional suling Sunda, di antaranya mandalungan, salendro, madenda atau sorog, dan pelog degung. Untuk menghasilkan nada pada saat menggunakan suling, yakni mencermati ketepatan posisi jari dan kecepatan udara yang ditiup. Lazimnya, suling Sunda digunakan sebagai instrumen utama kecapi suling dan mendampingi instrumen gamelan degung. Itulah informasi seputar berbagai macam Budaya Sunda. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait keragaman budaya Sunda, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya! SD Kl. I PBT Bahasa Sunda K/13 Pengayaan Pendalaman Buku Teks Bahasa Sunda ini ditujukan untuk murid Sekolah Dasar kelas 1. Buku ini mencakup pembahasan yang berkaitan dengan bahasa Sunda. Tak hanya dari aspek bahasanya saja, melainkan juga dari aspek budaya Sundanya. Buku ini sangat cocok untuk dijadikan referensi bagi murid kelas 1 Sekolah Dasar yang baru belajar terkait bahasa Sunda. Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisienKesenianwayang golek berbahasa Sunda diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultan terutama kisah wayang purwa (Ramayana dan Mahabharata), meskipun terdapat beberapa perbedaan, misalmya dalam penamaan tokoh-tokoh Punakawan yang dikenal dalam versi Sundanya. SundaDeskripsi Kesenian Wayang Golek memiliki ciri dan sejarah tersendiri yang sangat unik hingga kemudian menjadi salah satu kekayaan seni dan budaya khas daerah Sunda. Mengenal Kesenian Wayang Golek Khas Daerah Sunda Jika di Suku Jawa memiliki Wayang Kulit, maka Suku Sunda memiliki Wayang Golek. Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan dari bawah dengan sebuah batang yang terhubung ke tangan dan tongkat kontrol pusat yang menjulur dari tubuh ke kepala. Wayang Golek memiliki sejarah tersendiri daripada Wayang Kulit. Sejarah Wayang Golek Khas Sunda Sedikit yang diketahui secara pasti tentang sejarah Wayang Golek, tetapi banyak ahli berspekulasi bahwa kemungkinan besar berasal dari Cina dan tiba di Jawa pada abad ke-17. Beberapa tradisi wayang golek tertua berasal dari pantai utara Jawa yang disebut wilayah Pesisir. Ini adalah rumah bagi beberapa kerajaan Islam tertua di Jawa dan kemungkinan wayang golek tumbuh populer karena menceritakan kisah-kisah Islami. Cerita-cerita ini masih banyak dilakukan di Kebumen, Tegal, dan Jepara dengan sebutan Wayang Golek Menak, dan di Cirebon, Wayang Golek Cepak. Asal dari wayang golek legendaris adalah dari penemuan atau hasil karya Sunan Kudus, salah satu Wali Songo di tanah Jawa yang menggunakannya sebagai media untuk menyebarkan agama dan nilai-nilai Islam. Pada abad ke-18 tradisi Wayang Golek pindah ke wilayah pegunungan Priangan Jawa Barat di mana ia akhirnya digunakan untuk menceritakan kisah-kisah Ramayana dan juga Mahabarata dimana saat ini disebut dengan Wayang Golek Purwa. Tradisi Wayang Golek Purwa dapat ditemukan di daerah seperti Bogor, Bandung dan juga Jakarta. Adopsi budaya kejawen Jawa Mataram oleh kaum bangsawan Sunda mungkin karena sisa-sisa pengaruh Mataram atas wilayah Priangan pada masa pemerintahan Sultan Agung yang menaklukan daerah Parahyangan atau Priangan. Karakter utamanya menjadi Ramayana dan Mahabharata yang mirip dengan versi Wayang Kulit Purwa Jawa Tengah, beberapa punakawan hamba dan badut yang diberi nama Sunda dan karakteristik, seperti Cepot atau Astrajingga sebagai Bagong, Dawala atau Udel sebagai Petruk. Wayang Golek Purwa telah menjadi seni yang paling populer hingga seni wayang golek hari ini dan keluarga dalang yang paling terkenal adalah keluarga Sunarya yang telah menghasilkan beberapa generasi dalang terkenal. Fakta Menarik Tentang Karakter Wayang Golek Ada beberapa fakta menarik tentang karakter Wayang Golek. Paling tidak, ada 5 karakter yang selalu ditampilkan. Karakter tersebut adalah Karakter HalusKkarakter ini memiliki wajah putih, kepala tertunduk, dan mata kecil yang menunduk. Mereka bergerak lambat, gerakann dan bicaranya dengan nada rendah, suara merdu. Bahasa mereka sopan, dan pikiran mereka mengekspresikan hal yang kompleks. Pahlawan Wayang Golek biasanya memiliki karakter ini. Karakter Semi Halus Karakter ini memiliki wajah putih atau merah muda, kepala sedikit lebih tegak, dan mata kecil yang menatap lurus ke depan. Mereka bergerak dengan langkah cepat tetapi terukur dan berbicara dengan suara bernada tinggi. Karakter Yang Kuat Karakter yang kuat biasanya memiliki wajah merah muda, biru, atau warna gelap lainnya, dan besar, mata melotot. Kepala mereka tertunduk jika mereka sederhana atau terangkat tinggi jika mereka sombong. Tubuh boneka ini lebih besar dibandingkan dengan kelompok sebelumnya. Suara mereka dalam dan serak. Mereka biasanya kelompok pekerja. Karakter Emosional Yang Tidak Terkontrol Karakter ini memiliki wajah merah atau berwarna gelap, mata menonjol, dan mulut terbuka dengan taring terlihat. Mereka mengangkat kepala dengan tinggi dan memiliki tubuh yang besar. Mereka berbicara dengan kuat. Biasanya, ini adalah karakter antagonis atau jahat yang menjadi lawan dari karakter pahlawan. Selain yang disebutkan di atas, ada juga yang disebut dengan Karakter Khusus dimana karakter ini memiliki suara dan karakter khas yang tidak berubah-ubah. Ada banyak jenis yang termasuk dalam karakter ini. Salah satunya adalah semar. Kebanyakan, karakter ini adalah para pelawak tapi bersahaja dan memiliki kekuatan. Dalangdalam wayang golek bercerita dengan bahasa Sunda dan diiringi suara gamelan Sunda. Kesenian budaya Sunda yang satu ini, dikenalkan pertama kalinya oleh Sunan Kudus, tepatnya di daerah Kudus yang diketahui atau dikenal dengan Wayang Menak. Kemudian, dipertunjukkan di Cirebon dan dikenal dengan nama Wayang Cepak. Wayang golek memang sudah sangat dikenal oleh masyarakat di Jawa Barat, persebarannya pun mulai dari daerah Cirebon sampai Banten. Pada kesempatan kali ini kita akan membuat dua buah contoh wawancara langsung, yakni yang berhubungan tentang kesenian dan yang kedua adalah tentang hobi seseorang, sehingga kita dapat melakukan wawancara ini bersama dengan teman juga Contoh Wawancara Bahasa Sunda Tentang Pendidikan Sekolah Kita!Untuk kesenian sendiri, kita akan angkat tema seputar kesenian wayang, disini kita akan menggali informasi tentang seni wayang golek yang berasal dari jawa barat. Dan untuk tema hobi, kita akan mewawancarai dengan teman kita langsung seputar hobi yang di Wawancara tentang Seni Kesenian Wayang Golek Bahasa SundaBerikut adalah daftar pertanyaan dari hasil wawancara dalam basa sunda yang berhubungan dengan seni, yakni kesenian wayang golek dengan menggunakan bahasa Pertanyaan Wartawan "Assalamualaikum pa, nyuhunkeun waktosna sakedap kanggo ngawawancara sakedap ngenaan kana seni wayang golek di tatar sunda?"Narasumber "Wa'alaikum salam, mangga"Wartawan "Nurutkeun bapa, naon sabenerna anu dimaksud kana seni wayang golék téh?"Narasumber "Wayang golek teh nyaeta hiji pagelaran anu mangrupakeun gabungan sababaraha unsur dina kasenian, nyaeta seni sastra lalakon, seni karawitan gamelan, seni swara sinden, jeung seni gerak atawa tari gerak-gerik wayang."Wartawan "Terus saha anu jadi lulugu dina pagelaran wayang golék?"Narasumber "Anu jadi lulugu dina pagelaran wayang golek nyaeta dalang anu pancenna ngalalakonkeun sahiji carita."Wartawan "Saha salah sahiji dalang anu kakoncara di jawa barat?"Narasumber "Asep Sunandar Sunarya, dalang anu kiwari kamashur, kalandep ku balarea teh lantaran kamaheranana dina rupa-rupa widang kasenian sarta bisa ngasongkeun hal anu anyar."Wartawan "Carita naon wae anu biasa di maenkeun dina pagelaran wayang?"Narasumber "Ilaharna mah caritana teh dicandak tina buku Mahabarata karangan Wiyasa, jeung Ramayana karangan Walmiki."Wartawan "Saha waé tokoh-tokoh anu kondang dina wayang golek?"Narasumber "Gatot kaca, Arjuna, Bima, Dorna, Semar, Si Cepot, jeung sajabana."Wartawan "Terus kumaha supaya kasenian wayang golek hususna di tatar sunda teh bisa terus langgeng?"Narasumber "Salaku urang sunda, tangtu bae urang kudu milu ngariksa sangkan wayang golek tetep langgeng dipikaresep ku balarea. Sakurang-kurangna urang kudu wanoh sarta mikaresep kasenian wayang golek."Wartawan "Hatur nuhun pa kana waktosna, abdi rasa cekap sakitu wae wawancarana. Hatur nuhun, Wassalamualaikum wr, wb"Narasumber "Sami-sami, wa'alaikum salam."Contoh Wawancara Bahasa Sunda Dengan Teman Sebangku Tentang HobiHobi adalah sesuatu hal yang sangat disenangi dan yang ingin selalu dilakukan oleh seseorang. Hobi juga merupakan suatu kegiatan rekreasi yang diinginkan seseorang untuk menyenangkan fikiran dan hobi seseorang itu berbeda-beda. Misalnya saja ada yang memiliki hobi menulis, mengoleksi sesuatu, hobi olah raga, membuat sesuatu, memperbaiki, dan masih banyak lagi hobi-hobi yang juga Wawancara Tentang Kesehatan Tema Olah Raga Bahasa SundaNah, pada contoh wawancara basa sunda yang kedua ini, kita akan mewawancarai seorang teman yang memiliki hobi dengan olah raga. Langsung saja, berikut adalah referensi untuk pertanyaan contoh wawancara bahasa sunda dengan teman sebangku tentang hobi wawancaraPewawancara _Narasumber SusiTema HobiNu nanya "Nurutkeun susi, naon sih nu dimaksud kana hobi téh?"Susi "Ari nurutkeun abdi mah hobi téh nya éta mangrupa hal atanapi kagiatan nu dimana lamun urang ngalakukeuna, urang téh ngarasa reseup atanapi bingah."Nu nanya "Oh kitu, taras naon hobi anu ku susi reseup?"Susi "Abdi gaduh hobi olah raga terutamina kana bulu tangkis"Nu nanya "Kunaon susi hobi kana olah raga éta?"Susi "Nya, abdi reseup kana olah raga, sabab olah raga téh tiasa nyieun awak urang jadi sehat sareng henteu gampil ka keunaan panyakit."Nu nya "Terus dimana susi biasana sok olah raga atanapi maén bulu tangkis?"Susi "Di sakolaan, tapi abdi ogé sering maén di lapangan nu caket sareng bumi abdi"Nu nanya "Ti mulai iraha susi gaduh hobi olah raga terutamina kana bulu tangkis?"Susi "Numayan tos lami, kinten-kinten basa ti SD keneh."Nu nanya "Oh, kitu. Selain éta, aya hobi anu sanesna deui?"Susi "Henteu aya"Nu nanya "Oh nya entos atuh, cekap sakitu waé patarosana. Haturnuhun kana informasina."Susi "Nya, sami-sami"Baca juga Contoh Wawancara Bahasa Sunda Tentang Cita-CitaNah, mungkin itu saja baberapa contoh-contoh pertanyaan yang mudah untuk dijawab oleh teman sebangku kita seputar wawancara singkat mengenai hobi seseorang dalam bahasa beberapa contoh wawancara bahasa sunda tentang kesenian dan juga seputar hobi dengan teman sebangku, mudah-mudahan bermanfaat untuk sekedar bahan referensi kamu dalam membuat sebuah dialog wawancara nantinya. BerandaAdat Tradisi Sunda Kesenian Wayang Golek Bahasa Sunda Kesenian Wayang Golek Bahasa Sunda Dark Hero September 18, 2021 . Kesenian Wayang Golek Bahasa Sunda. Artikel tentang kesenian wayang golek bahasa sunda
Indonesia Budaya Sunda memiliki banyak kesenian, diantaranya adalah kesenian sisingaan, tarian khas Sunda, wayang golek, permainan anak-anak, dan alat musik serta kesenian musik tradisional Sunda yang bisanya dimainkan pada pagelaran kesenian. Sisingaan adalah kesenian khas Sunda yang menampilkan 2–4 boneka singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan. Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter tertentu dalam suatu cerita pewayangan. Wayang dimainkan oleh seorang dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan. Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik. Tarian Ketuk Tilu, sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah 3 buah. Alat musik khas sunda yaitu, angklung, degung, rampak kendang, suling, kacapi, goong, calung, tarawangsa, toleat, tarompét adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu yang unik enak didengar. Angklung juga sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia. Rampak kendang adalah beberapa kendang instrumen musik tradisional Sunda yang dimainkan bersama secara serentak. Seni Reak kuda lumping adalah sebuah pertunjukan yang terdiri dari empat alat musik ritmis yang berbentuk seperti drum yang terbuat dari kayu dan alas yang di pukul terbuat dari kulit sapi, yang di sebut dog-dog yang ukurannya beragam yaitu Tilingtit ukuran kecil, Tung lebih besar dari Tilingtit, Brung lebih besar dari Tung, Badoblag lebih besar dari Brung. Kasenian Sunda téh loba pisan, diantarana kasenian sisingaan, tarian has Sunda, wayang golék, kaulinan barudak, jeung pakakas musik jeung kasenian musik tradisional Sunda anu biasa dimaénkeun dina pagelaran seni. Sisingaan mangrupa kasenian has Sunda anu miboga 2–4 ​​bonéka maung anu dibabawa ku pamaénna bari nari. Sisingaan sering dianggo dina acara-acara tertentu, sapertos khitanan. Wayang golék nyaéta wayang tina kai anu dicoo dumasar kana tokoh-tokoh anu tangtu dina carita wayang. Wayang dicoo ku dalang anu ngawasa rupa-rupa karakter jeung sora tokoh anu dilakonan. Jaipongan nyaéta kamekaran jeung akar-akar tari klasik. Tari Ketuk Tilu, sakumaha ngaranna, tari ketuk Tilu asalna tina ngaran alat atawa alat musik tradisional anu disebut ketuk 3 buah. Alat musik Sunda, nyaéta angklung, degung, kendang rampak, suling, Kacapi, goong, calung, tarawangsa, toléat, tarompét nyaéta pakakas musik anu dijieun tina awi anu unik sarta pikaresepeun kana ceuli. Angklung ogé geus jadi salah sahiji warisan budaya Indonésia. Kendang rampak nyaéta sababaraha kendang alat musik tradisional Sunda anu dicoo Reak kuda lumping nyaéta pintonan anu diwangun ku opat pakakas musik wirahma anu wangunna siga kendang anu dijieun tina kai jeung tikar anu digebugan tina kulit sapi, anu disebut anjing-anjing anu ukuranana rupa-rupa, nyaéta Tilingtit ukuran leutik, Tung leuwih badag. ti Tilingtit, Brung leuwih badag batan Tung, Badoblag leuwih badag batan Brung.
ARTIKELBAHASA SUNDA TENTANG KESENIAN. MEKARKEUN KASENIAN TRADISIONAL. CALUNG TARAWANGSA. KASENIAN SISINGAAN. KASENIAN WAYANG GOLEK. KASENIAN ANGKLUNG. KAMEKARAN KASENIAN DEGUNG. KESENIAN TARI RONGGÉNG GUNUNG. Baca juga: 21+ Kesenian Jawa Barat, Seni Musik, Suara, dan Seni Tarian Sunda. Nah, mungkin itu saja beberapa contoh artikel tentang